Tuesday, February 16, 2016

The 5th Wave (Gelombang 5) - Rick Yancey


Judul : The 5th Wave - Gelombang 5
Penulis : Rick Yancey
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun - Tebal Buku : 2013 - 576hal
Serial : The 5th Wave #1
Sinopsis : The 5th Wave
Review :

"Aku tidak menyelamatkanmu,"bisiknya."Kau yang menyelamatkan aku."
Gelombang 1 - Listrik Padam
Gelombang 2 - Tsunami
Gelombang 3 - Wabah Sampar
Gelombang 4 - Peredam

Apa sih yang bisa dipikirkan oleh anak berumur enam belas tahun? Khawatir nilai ujian jelek, dress mana yang cocok dipakai di prom nanti, atau laki-laki mana yang ingin dipacarinya? Cassie tak pernah tahu bahwa hidupnya akan berubah drastis. Gadis seusianya mungkin lebih cocok bermain dengan teman sebayanya, bukanmya berjalan menyusuri hutan membawa senapan M16 milik ayahnya. Tapi itulah yang terjadi. Gelombang 3 merenggut nyawa ibunya dan ayahnya pun tidak bisa menghindari kejamnya para peredam. Kenyataannya sekarang Cassie sendirian. Hanya Sammy adiknya tujuan hidupnya sekarang.






Semenjak kedatangan alien ke bumi, lebih dari 7 miliar umat manusia meninggal. Karena gelombang itu semuanya menjadi porak poranda. Orang - orang menjadi gila, dan bahkan ada yang sanggup menghabisi anak - anaknya lalu bunuh diri karena takut akan para peredam. Ketakutan itu menjadi acuan bagi Cassie untuk tetap hidup. Diari, boneka beruang Sammy dan senapan M16 menjadi teman sejatinya sekarang.

Aku dan semua manusia yang tersisa, itu pun kalau masih ada yang tersisa, kami semua manusia yang tak berdaya, tak punya harapan, dan bodoh, menjerit - jerit karena kami salah mengerti, kami salah memahami segalanya.

Ketika terjadi serangan EMP dimana denyut elektromagnetik yang cukup besar melumpuhkan seluruh jarigan seperti listrik, komunikasi, transportasi dan apa saja yang sedang dikendarai baik di darat maupun diudara otomatis mati. Terbayang nggak jika itu terjadi di kehidupan kita? Hidup seperti di zaman batu, nggak bisa 'eksis' di sosial media, nggak bisa review buku di blog, dll. Imagine how sucks that would be ;___; Bukan hanya itu, secara otomatis kita dipaksa untuk hidup lebih mandiri, was-was dan tidak percaya kepada orang lain.

"Sebab bila memang aku yang terakhir, artinya akulah umat manusia. Dan bila ini perang terakhir umat manusia, artinya akulah medan pertempurannya."
Cassie sejauh ini berhasil bertahan dalam hutan. Namun ketika ia berjalan ditempat terbuka, ia menjadi mangsa empuk bagi peredam, Cassie mengira ia hampir mati ketika ia tertembak tepat di kaki. Beruntung ia diselamatkan oleh pria bernama Evan Walker. Tinggi, tampan dan cekatan, siapa sih yang nggak suka dengan pria seperti Evan? Tapi Cassie tidak percaya padanya, bagaimana ia bisa bertahan hidup selama ini sendirian dan bagaimana mungkin ia seorang petani tapi tangannya begitu halus. Yang benar saja? Perjalanan Cassie masih panjang. Ia harus menemukan Sammy, dengan atau tanpa bantuan Evan. 

Saya menonton filmnya terlebih dahulu sebelum sempat membaca bukunya. Setelah selesai menonton, saya langsung mampir ke toko buku. Kaget dan kecewa karena bukunya sudah habis stok. Pantang menyerah, saya pun pergi ke beberapa toko buku pada hari yang sama dan kembali harus menelan rasa kecewa karena tidak ada stok buku. Barulah saya ingat kalau zaman sudah modern, semuanya sudah digital dan online, saya pun bertransaksi buku lewat bukabuku caranya pun gampang dan praktis. Jujur saya tertarik untuk membaca buku ini ketika pertama sekali melihat trailer filmnya.



Ben Parish, Cassie Sullivan, Evan Walker

trailer

"Aku keliru. Sebelum menemukanmu kupikir satu - satunya jalan untuk bertahan adalah dengan menemukan alasan untuk hidup. Ternyata salah. Untuk bertahan, kau harus menemukan sesuatu yang membuatmu rela mati." 
Rating : 4/5 

No comments:

Post a Comment